PT Sangun adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu. Pada bulan Januari 2016 PT Sangun memproduksi 200 produk dengan harga Rp 100.000/produk.
Diketahui :
- Pembelian bahan baku Rp 1.000.000
- Diskon pembelian 10% dari bahan baku
- Ongkos angkut Rp 100.000
- Bahan penolong Rp 500.000
- Biaya gaji per karyawan Rp 500.000/bulan sebanyak 10 orang
- Biaya Listrik Rp 100.000, biaya penyusutan Rp 200.000, biaya lain-lain Rp 150.000
- Biaya Administrasi dan Umum Rp 500.000
- Biaya Pemasaran Rp 500.000
- Pajak 10%
- 5% dari penjualan merupakan diskon penjualan.
Data tentang nilai persediaan :
1. Persediaan Bahan Baku (Awal) Rp 1.000.000
Persediaan Bahan Baku (Akhir) Rp 800.000
2. Persediaan Barang Dalam Proses (Awal) Rp 900.000
Persediaan Barang Dalam Proses (Akhir) Rp 1.100.000
3. Persediaan Barang Jadi (Awal) Rp 1.500.000
Persediaan Barang Jadi (Akhir) Rp 1.250.000
Diminta :
1. Hitunglah Biaya Bahan Baku.
2. Hitunglah Biaya Overhead Pabrik.
3. Hitunglah Biaya Produksi.
4. Hitunglah Harga Pokok Produksi.
5. Hitunglah Harga Pokok Penjualan.
6. Hitunglah Laba/Rugi yang diterima oleh PT Sangun.
6. Hitunglah Laba/Rugi yang diterima oleh PT Sangun.
JAWAB
1. Perhitungan biaya bahan baku :
Persediaan bahan baku awal | = Rp 1.000.000 |
Pembelian bahan baku | = 1.000.000 |
Ongkos angkut | = 100.000 |
= Rp 2.100.000 | |
Potongan pembelian | = (100.000) |
Pembelian bersih | = Rp 2.000.000 |
Persediaan bahan baku akhir | = (800.000) |
Biaya bahan baku | = Rp 1.200.000 |
2. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Bahan penolong | = Rp 1.000.000 |
Biaya listrik | = 100.000 |
Biaya penyusutan | = 200.000 |
Biaya lain-lain | = 150.000 |
BOP | = Rp 1.450.000 |
3. Perhitungan Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku | = Rp 1.200.000 |
Biaya Overhead Pabrik | = Rp 1.450.000 |
Biaya Tenaga Kerja Langsung | = Rp 5.000.000 |
Biaya Produksi | = Rp 7.650.000 |
Biaya Tenaga Kerja Langsung didapat dari (Rp 500.000 X 10)
4. Perhitungan Harga Pokok Produksi
Biaya Produksi | = Rp 7.650.000 |
Persediaan Barang Dalam Proses Awal | = 900.000 |
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir | = (1.100.000) |
Harga Pokok Produksi | = Rp 7.450.000 |
5. Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Produksi | = Rp 7.450.000 |
Persediaan Barang Jadi Awal | = 1.500.000 |
Barang Tersedia Untuk Dijual | = Rp 8.950.000 |
Persediaan Barang Jadi Akhir | = (1.250.000) |
Harga Pokok Penjualan | = Rp 7.700.000 |
6. Perhitungan Laba/Rugi
Penjualan | Rp 20.000.000 | |
HPP | (7.700.000) |
Laba Kotor | 12.300.000 | |
Beban : | ||
Beban Adm & Umum | 500.000 | |
Beban Pemasaran | 500.000 | |
Total Beban | (1.000.000) |
Laba Sebelum Pajak | 11.300.000 | |
Pajak | (1.130.000) |
Laba Bersih Setelah Pajak | Rp 10.170.000 |
SELESAI..
Gan. Terima kasih info latihan soalnya
ReplyDeleteCuma ada bbrp pertanyaan :
1. Di soal "Bahan penolong Rp 500.000", dijawaban poin 2.bahan penolong rp.1 juta
2. Di soal "5% dari penjualan merupakan diskon penjualan", soal tsb tidak mempengaruhi laba rugi atas penjualan yg 20 juta?
Ditunggu gan jawabannya
Sepertinya ada kesalahan angka aja gan utk yang poin 2 dan disk penjualan harusnya masuk di lap laba rugi sebagai pengurang Penjualan atau pada saat menghitung HPP nya.
DeleteIseng jawab aja gan
Ka gimna kalau persediaan dalam proses awal periodenya tidak diketahui
ReplyDeleteAkuntansi itu tidak sulit apa yang anda pikirkan ... Untuk membuktikannya kunjungi link ini: akupecintaakuntansi.blogspot.com
ReplyDeletePersediaan bahan baku akhir itu dari mana ya?
ReplyDeleteItu penjualan Rp 20.000.000 dpt dari mana?? TOLONG jawabannya🙏
ReplyDeletemunngkin dari 200 produk dikali harga Rp 100.000/produk.... maaf klo salah
ReplyDelete